Selasa, 14 Desember 2010

Delapan Puluh Ijazah Siswa Ditahan

Liputan6.com, Kulon Progo: Puluhan pelajar harus menerima kenyataan pahit pascaletusan Gunung Merapi. Karena Sekolah Menengah Kejuruan Maarif Wates mengeluarkan kebijakan, menahan sekitar 80 ijazah siswa yang lulus karena belum melunasi administrasi. Komisi IV DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta menyayangkan peraturan itu.
Anggota Komisi IV DPRD Kulon Progo dari Fraksi Partai Amanat Nasional Kasdiono di Wates, Selasa (14/12) mengatakan, SMK Maarif Wates hendaknya memberikan kebijakan supaya lulusan dari keluarga tak mampu ijazahnya tidak ditahan. "Saya kira, kepala sekolah harus lebih bijaksana dalam melihat kondisi keuangan siswanya," kata Kasdiono yang menilai kebijakan itu tak berguna dan sangat berisiko.
Kasdiono mendukung jika pihak sekolah membantu siswa dari keluarga tak mampu berupa beasiswa. Atau alternatif lain yakni memberikan keringanan biaya sekolah. "Di Kulon Progo ini, sangat banyak beasiswa untuk siswa sekolah, bahkan anggaran pendidikan banyak tidak terserap dengan baik oleh Dinas Pendidikan. Jadi sangat miris ketika ijazah ditahan dengan alasan tidak memiliki uang untuk mengambil ijazah."
Sebelumnya Kepala Tata Usaha SMK Maarif Wates Sunaryo mengatakan, penahanan ijazah ini sangat dilematis bagi sekolah swasta yang sangat menggantungkan pendanaan untuk proses pembelajaran. Ia menuturkan, ijazah yang ditahan tetap dalam kondisi aman dan disimpan dengan baik, biasanya banyak yang ambil setelah bekerja dengan cara diangsur atau setelah punya uang baru diambil.(Ant/AIS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar